Sebagai
sarana latihan bersama anggota menganai hutan gunung sekaligus praktek
lapangan anggota muda, Garba Wira Bhuana MAPALA UNS (GWB) akan
menyelenggarakan Gadian Garba Wira Bhuana Hutan Gunung (Glagar HG).
Glagar adalah
salah satu kegiatan rutin di GWB meliputi beberapa bidang, salah
satunnya adalah Hutan Gunung yang disebut Glagar HG. Kegiatan ini
diselenggarakan untuk mengasah dan menyiapkan kemampuan anggota muda
pada pemantapan nanti (Session HG). Dalam pelaksanaannya, Glagar HG
dititikberakan pada uji kemampuan praktek lapangan khususnya dari
anggota muda dan secara umum bagi seluruh anggota GWB, meliputi IMPK,
navigasi darat, manajemen perjalanan, P3K dan hal-hal lain yang
berkaitan dengan kemampuan hutan gunung. Kegiatan ini dilaksanakan di Dlingo tanggal 18 - 21 Juli 2011.
Senin, 18 juli 2011
Para peserta glagar hutan gunung
berkumpul di secretariat pukul 08.00 sambil membawa peralatan pribadi dan
kelompok yang akan dibawa untuk glagar. Sebelumnya pada hari Sabtu, 16 Juli
2011 Febri dan Irfan telah membeli etanol sebanyak 3 liter yang digunakan untuk
bahan bakar selama 4 hari di Dlingo. Pada hari Minggu, 17 Juli 2011 Anik dan
Febri telah membeli bahan makanan serta meminjam peralatan dari mapala lain
yang diperlukan untuk glagar.
Setelah berkumpul kami mulai menyiapkan
keperluan pribadi dan membagi keperluan kelompok yang akan dibawa tiap peserta.
Sambil menunggu peserta lain, Anik memfotokopi peta Nusupan dengan ukuran asli
serta ukuran diperbesar agar mudah dalam membaca peta dan menentukan jalur
untuk glagar. Kemudian kami melakukan review materi navigasi untuk mencari
titik-titik point yang sudah ditentukan. Setelah berhasil mencari titik point
yang ada pada peta, kami membuat jalur yang akan kami gunakan.
Awalnya kami berencana berangkat pada
pukul 10.00 WIB tapi karena mengalami masalah teknis, kami menunda
keberangkatan kami menjadi pukul 14.00 WIB. Pada pukul 14.00 WIB kami
mengadakan upacara pemberangkatan yang dihadiri oleh beberapa senior, pengurus,
serta kami para peserta glagar. Kami pergi menggunakan bus kampus pada pukul
14.30 WIB dan tiba di Dlingo pada pukul 16.00 WIB.
Sesampainya di sana, kami langsung
melakukan pengkondisian untuk menentukan kedudukan kami dengan melakukan
intersection kemudian mulai mencari entry point dengan membaca peta yang ada.
Pukul 17.20 kami sudah mencapai entry point. Karena dirasa hari sudah mulai
malam, sekitar pukul 17.30 kami mencari lahan datar di sekitar entry point untuk mendirikan camp para
pendamping dan para peserta. Komandan lapangan membagi tugas untuk mendirikan
tenda untuk pendamping dan bivak untuk peserta, mencari kayu untuk membuat api
unggun serta memasak untuk makan malam. Setelah semua terselesaikan, kami semua
mulai makan malam yang dilanjutkan dengan evaluasi hari ini dan briefing untuk
besok.
Adapun hasil
dari evaluasi yaitu :
1.
Jadwal
pemberangkatan yang
terlambat 4 jam
dari rencana awal.
2.
Peserta yang mendadak membatalkan diri
karena ada kepentingan lain yang tidak bisa diganggu.
3.
Pendamping yang awalnya dua orang
menjadi satu orang saja.
Briefing
untuk besok yaitu Selasa, 19 Juli 2011 :
1.
Bangun pukul 05.00
pagi
2.
Berangkat pada pukul 08.00 WIB
3.
Menentukan route
atau ploting jalur untuk point pertama yaitu titik 2054, kami memilih jalur
yang sudah ada yaitu jalan setapak, yaitu jalan kembali menuju lapangan,
sebelumnya saat ada pertigaan kami langsung belok ke kiri untuk mencapai point
2054.
Selasa, 19 Juli 2011
Kami
memulai hari dengan sedikit terlambat dari jadwal yaitu pukul 06.00 WIB,
kemudian menyelesaikan tugas seperti membuat sarapan, mengambil air, dan
membersihkan camp. Menu sarapan kami
berupa nasi, kering tempe, dan teh hangat. Tidak lupa kami memasak nasi sebagai
bekal makan siang. Usai sarapan kami membersihkan sisa-sisa camping dan packing
Setelah semua siap kami mulai membaca peta dan menentukan jalur mana yang akan
kami tempuh.
Gambar 2 : packing memulai perjalanan menuju
point 1
Kami
kembali ke entry point untuk
mengambil bukti point awal sambil
melihat point pertama dari peta. Point pertama kami terletak pada koordinat 111011’01,43’’ BT dan 07040’45,28’’ LS. Untuk menentukan lokasi point pertama kami ada tiga hal yang
kami lakukan:
1.
kami mencari lembar peta yang diperoleh dari selisih antara koordinat
dengan batas-batas bujur serta lintang kemudian membaginya setiap 20’ dan
mengonversinya sehingga ditemukan lembar peta yang dimaksud. Batas bujur 94048’27,79’’
dan lintang 60.
a.
Kami mencari selisihnya
111011’01,43’’ 07040’45,28’’
94048’27,79’’ _ 060 +
6022’33,64’’ 13040’45,28’’
b.
Kami membagi tiap
20’
6022’33,64’’ 13040’45,28’’
60 : 20’ = 48 130 : 20’ = 39
20’ :
20’ = 1 40’ :
20’ = 2
2,33,64’’ : 20’ =
1 45,28’’ : 20’ =
1
50 42
(XLII)
Sehingga koordinat 111011’01,43’’ BT dan 07040’45,28’’ LS terletak pada lembar peta
XLII/50
2.
Kami mencari lembar
utuhnya yang dimulai dari 8’27,79’’ dengan kelipatan ke samping 10’ dan ke
bawah 10’ sampai seterusnya. Disimpulkan
bahwa lokasi point pertama ada pada
daerah A, sehingga dapat ditentukan :
Batas kiri : 111008’27,79’’
Batas kanan : 111018’27,79’’
Batas atas : 07040’
Batas bawah : 07050’
3.
Kami mencari beda
batas peta
Gambar 3 : Di entry point
Hasil
perhitungan ini kami menarik 9,5 cm dari arah kiri peta dan 2,8 cm ke arah
bawah dan menemukan lokasi point pertama, yaitu puncak 2054.
Kami
berjalan menuju titik point pertama selama kurang lebih 4,5 jam, Pukul 13.00
WIB kami sudah sampai di point pertama. Cuaca di sana cukup cerah sehingga kami
memutuskan untuk beristirahat dan makan siang di sana sambil menunggu
pendamping lain yang akan menyusul. Pukul 15.00 pendamping kami memutuskan
untuk membuat camp di sana karena waktu tidak memungkinkan kami untuk
meneruskan perjalanan. Di samping itu kedua pendamping yang akan datang belum
juga terlihat. Setelah memutuskan untuk membuat camp, kami membagi tugas untuk
mengumpulkan kayu bakar dan membuat tenda. Pukul 17.30 pendamping yang lainnya
datang, saat itu semua persiapan untuk mendirikan tenda sudah dikerjakan. Kami
menghabiskan malam itu dengan membuat api unggun, evaluasi serta briefing untuk
besok dan beristirahat.
Rabu, 20 Juli 2011
Seperti biasa kami memulai hari pukul
05.00 WIB dilanjutkan dengan sarapan serta packing. Kemudian kami melanjutkan
perjalanan. Target kami hari ini adalah point kedua. Jika target sudah berhasil
tercapai, kami akan melanjutkan perjalanan untuk kembali ke Solo. Kami
melakukan orientasi medan untuk menentukan rute menuju titik point kedua.
Setelah itu kami mulai pergerakan pada pukul 08.20 menuju point kedua. Setelah
setengah jam berlalu, kami beristirahat sambil mengecek apakah rute yang kami
lewati sudah benar, kami melakukan orientasi medan lagi kemudian kami
melanjutkan perjalanan. Namun, belum ada setengah perjalanan kami merasa rute
jalan yang kami lewati terasa aneh karena kami berjalan menuruni bukit dan terdapat
pipa-pipa air di sana. Yang kami tahu adalah di point kedua tidak terdapat air
dan jalan menuju ke sana merupakan jalan yang menanjak. Setelah kami melakukan
orientasi medan lagi, barulah kami sadari bahwa rute yang kami ambil berbeda
jauh dan tidak mengarah ke tempat yang sama. Kami memutuskan untuk tetap
melanjutkan perjalanan dengan rute yang baru ini sambil mencoba menemukan jalur
baru.
Gambar 4 : Saat membaca peta
Berbekal peta dan kompas yang ada di
tangan kami dengan yakin meneruskan perjalanan. Rute baru yang kami lewati ini
merupakan jalan yang landai, jalannya menuruni bukit yang tiada ujungnya
sehingga kami tidak sering beristirahat di tengah jalan. Jalan yang kami lalui
berkelok-kelok melewati beberapa punggungan yang ada di di sekitarnya. Kami
juga menemukan beberapa air terjun yang sangat indah serta beberpa jurang yang
cukup terjal. Di tengah jalan kami melakukan orientasi medan untuk menentukan
dimana nanti perjalanan kami akan berhenti, kami menyadari jalan ini mengarah
ke provinsi sebelah, yaitu menuju ke Jawa Timur, kemudian kami meneruskan
perjalanan lagi. Tanpa kami sadari kami menemukan sebuah tanda-tanda bahwa ada
desa di dekat sana. Kami lebih bersemangat lagi berjalan menuju pemukiman.
Pukul 14.00 kami sampai di desa dan beristirahat sebentar sambil mencari
informasi mengenai desa ini. Ternyata apa yang kami duga sebelumnya benar, desa
tersebut adalah desa Wonomulyo, Magetan Jawa Timur.
Namun, perjalanan kami belum berhenti
sampai di sini karena kami harus kembali ke Solo secepatnya. Kami bertanya lagi
pada para penduduk di sana jalan menuju Solo. Akhirnya kami memutuskan untuk
berjalan lagi menuju Basecamp Cemoro Kandang. Jalur perjalanan kami menuju
Cemoro Kandang sudah diaspal dan jalannya sangat berkelok-kelok tajam. Kami berjalan
kurang lebih 10 km sebelum akhirnya kami ditawari untuk menumpang oleh tukang
selepan keliling. Kami menumpang hingga ke desa plaosan. Di sana kami sudah
berbeda arah dengan bapak tukang selepan sehingga kami meneruskan perjalanan
lagi dengan berjalan kaki. Dari menumpang selepan keliling kami beralih
menumpang mobil PLN. Mereka bersedia mengantar kami sampai ke desa Sarangan.
Sebelum berpisah tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada kedua bapak yang
baik hati tadi. Kami memutuskan untuk mampir ke Telaga Pasir di Sarangan
kaarena sebagian besar dari kami belum pernah ke sana.
Kemudian kami berjalan menuju jalan besar
ke Cemoro Kandang. Sesampainya di jalan besar, Anik dan Febri menumpang sebuah
truk menuju Cemoro Kandang, sedangkan para peserta dan pendamping lainnya
berjalan terlebih dahulu sebelum mendapat tumpangan menuju Cemoro Kandang.
Pukul 20.00 kami sampai di Basecamp Cemoro Kandang, kami langsung membersihkan
diri kemudian makan malam. Setelah itu kami langsung mengadakan evaluasi dan
briefing utnuk hari besok. Hasil dari evaluasi adalah kami tidak berhasil
menuju point yang ditetapkan tetapi kami berhasil menemukan jalur baru yang
menuju ke Magetan, Jawa Timur. Untuk briefing besok, kami akan bangun pukul
05.00 dan langsung kembali ke Solo.
Kamis, 21 Juli 2011
Pukul 05.00 kami bangun, kemudian
dilanjutkan dengan packing kemudian meneruskan perjalanan untuk kembali ke
Solo. Kami menumpang sebuah truk tanpa isi. Pendamping yang menyusul hanya
menumpang sampai desa Dlingo karena mereka membawa kendaraan sendiri. Sedangkan
yang lainnya menumpang sampai Tawangmangu. Dari Tawangmangu, kami naik bus
menuju arah terminal Tirtonadi Solo dan berhenti di depan UNS. Peserta yang
bernama Irfan tidak melanjutkan perjalanan ke UNS dan langsung ke pulang ke
rumahnya di Karangpandan. Peserta dan pendamping lainnya yang masih tersisa
kembali pulang menuju UNS. Pukul 08.00 WIB kami sampai di sekret Garba Wira
Bhuana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar